Review Game Battlefield: Hardline

Game peperangan yang belum lama dirilis oleh Electronic Art yaitu Battlefield Hardline, sudah banyak diminati para kalangan gamer. Pada hari pertama rilis game ini sangat laku keras. Sepertinta, Electronic Art (Developer game) merubah tema Battlefield pada umumnya menjadi "Perang Melawan Narkoba," dengan polisi dan kriminal yang menjadi tokoh utamanya.

Battlefield: Hardline bercerita mengenai Nick Mendoza, seorang detektif dari Miami Police Department (MPD - Kepolisian Miami) yang sedang dalam misi "pembersihan" Kota Miami dari narkoba. Setelah dikhianati oleh sesama rekannya, Nick berusaha mengekspos dan menghentikan mantan rekannya dari bisnis narkoba yang berusaha ia hentikan sebelumnya. Cerita utama dari Hardline terdengar (bahkan ditampilkan) seperti drama kepolisian di televisi, anehnya meski singkat dan ceritanya biasa-biasa saja single-player mode terasa sangat menarik untuk diikuti. Hal ini sendiri dikarenakan karakter yang memiliki pribadi yang unik ditambah dengan voice-acting yang memukau beserta motion capture dari beberapa aktor/aktris terkenal, seperti Kelly Hu, Travis Willingham, Benito Martinez, Eugene Byrd dan bahkan Alexandra Daddario.

Battlefield Hardline | Screenshot 1

Gameplay Battlefield: Hardline ini memeliki fitur yang jauh berbeda dengan versi Battlefield sebelumnya. Pada versi sebelumnya di Battlefield kita hanya ditugaskan untuk keluar menembak gencatan senjata. Namun, di versi Battlefield: Hardline ini kita ditugaskan untuk menyerang secara gerilya, menembak menggunakan peredam atau menangkap hidup - hidup.

Cara ini sangat menarik dan menegangkan, memang tidak sedahsyat Battlefield sebelumnya yang menuntut gamers untuk menembak musuh dengan penuh semangat, namun menjadi sebuah konsep yang "fresh" dari game seperti Battlefield. 

Sayang stealth kadang terasa membosankan, karena memang hampir di setiap stage gamers diharuskan bergantung padanya. AI juga terasa bodoh karena mereka gampang ditahan dan teralih perhatiannya. Ada juga misi yang mengharuskan gamers menyetir dalam first-person, namun momen ini bisa dibilang cukup menyebalkan karena gamers tidak bisa mengubah sudut pandang kamera.


Sayangnya AI yang bodoh, cerita yang biasa-biasa saja, fitur stealth yang membosankan karena dilakukan terus menerus, gameplay menyetir mobil yang menyebalkan dan lingkungan yang terlalu rapuh dapat menggangu asiknya permainan. Multiplayer juga memiliki jumlah kendaraan dan senjata yang lebih sedikit bila dibandingkan game Battlefield sebelumnya. Meski begitu Hardline tetaplah game Battlefiled pada umumnya; menyenangkan dan asik, terutama di bagian multiplayer. Battlefield: Hardline adalah game Battlefield yang serupa tapi tak sama.
Belum Dikomentari,Silahkan Komentari "Review Game Battlefield: Hardline"
Post a Comment